Kamis, 11 Oktober 2012

Nasi Padang

Dua bungkus nasi padang yang kubeli siang itu kubawa keluar rumah makan. Di sebuah tempat parkir rumah makan kita dapat memandang padatnya lalu lintas siang itu. Suara klakson yang bersaut-sautan mengambarkan situasi emosional si pengguna jalan karena harus mengejar waktu ditambah terik matahari yang siang itu seperti sedang "galak-galaknya". Pandanganku berubah kearah seorang ibu yang sedang menggandeng tangan anaknya di tepi jalan. Si Ibu umurnya kira-kira 45 tahunan sedangkan si anak kira-kira seumuran dengan siswa SMP kelas 2. Mereka berjalan kearah rumah makan dan otomatis berpapasan denganku.

Kira-kira 5 langkah didepan pintu masuk rumah makan sang anak terjatuh dan sedikit meringis kesakitan, lalu si Ibu membantunya berdiri sambil menasihati agar hati-hati bila berjalan tetapi si anak hanya membalas ucapan Ibunya dengan kata-kata yang sukar aku mengerti, rupanya si anak mengidap down syndrome.

Aku berpikir dari kejadian ini, bila dibalik, bila orang tua mengidap down syndrome dan anak yang sehat, akankah si anak mau mendampingi orang tuanya ?.
Akankah si anak mau membangunkan tubuh orang tuanya yang jatuh, atau si anak akan terus berjalan masuk kerumah makan untuk memesan makanan?

Apa pun jawaban dalam pikiranku, aku sepakat dengan peribahasa "Kasih anak sepanjang galah, kasih orang tua sepanjang hayat"

1 komentar: