Ku ingin bertanya dengannya, Apakah ia jenuh?
Apakah ia muak dengan sang pengguna jiwa?
Akankah ia jijik?
Bila saja ia mau minum dengan gelas yang sama denganku malam ini, Aku ingin meminta nasihat
Bagaimana cara bersaing dengan waktu?
Bagaimana cara memalingkan muka dari harapan?
Bagaimana cara bersahabat dengan kemalangan dan bagaimana cara menatap ke tanah saat mendapat kemujuran?
Bila saja ia mau menghabisi malam ini bersamaku
Aku ingin bercerita banyak tentang pengalamanku selama ini
Aku ingin ia betah dalam jiwa ini
Aku ingin ia tetap bersahabatku, paling tidak sampai orang-orang sekitarku tersenyum, paling tidak sampai mimpi-mimpi itu ku genggam dan paling tidak sampai timbangan kebaikanku sedikit lebih berat dari timbangan keburukanku
Sadarkah bila kita hidup bagaikan berjalan secara perlahan, secara bersama-sama kita berjalan dengan tujuan yang sama, yaitu kesebuah bidang tanah yang lubangnya akan kita buat dengan cangkul yang kita panggul sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar